Saatnya makan siang. Ada-ada saja alasan murid-muridku untuk tidak menghabiskan nasi dan lauk-pauk yang terhidang di meja makan. Padahal mereka tinggal makan saja. Tidak perlu menanam ataupun memasak apa pun. Tinggal ambil ke piring mereka, lalu suapkan ke mulut, kunyah dan telan. Semudah itu urusannya.
Sayangnya, murid-muridku ini rata-rata... maaf-maaf... anak-anak manja, yang biasanya banyak kemauan mereka dituruti. Yang banyak merajuk dan diajuk.
Menangani 12 muridku di kelas 2, kugunakan "kekerasan" saat makan siang, dipadu dengan bujukan dan rayuan ;) Yang kumaksud dengan kekerasan di sini adalah sedikit paksaan untuk menambahkan sayur ke piring mereka lalu menghabiskan makanan yang tersedia. Perjuangan membujuk mereka kadang berujung manis kok ;)
Biasanya kumulai dengan sedikit bujukan untuk mencoba sayur yang tersedia. Kalau itu tidak mempan, aku tambah dengan pelototan yang biasanya diakhiri dengan kemenanganku (yeay...!!!), untuk menambahkan satu-dua potong sayur ke piring mereka. Minimal, ada sayur yang mereka makan pada hari itu (siapa tahu kalau di rumah mereka justru sukses untuk 'kabur' dari kewajiban makan sayur :p). Pada beberapa kesempatan, mereka malah minta tambah lho. Double winning for me ;) Yeay...! Really, sometimes what they need is just a little force ;)
By the way, check this blog out. Ini cerita tentang kewajiban kita, orang-orang tua (maksudnya, emak dan bapaknya) untuk membuat anak-anak mau makan sayur. Hayu, baca...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar