Tampilkan postingan dengan label sekolah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sekolah. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Maret 2013

Musim Banjir

Beberapa kali di musim penghujan ini, aku datang sangat terlambat ke sekolah. Penyebabnya: terjebak antrian panjang -bahkan bisa dikatakan macet total- di seputar Bandung Selatan. Bale Endah kebanjiran! Rumahku di sekitar Bale Endah, sebetulnya aman-aman saja, bebas banjir. Tapi rute yang biasa kulalui jadi jalur alternatif arus lalu lintas yang berasal dari 'jalur sebelah'. Maka padat luar biasa-lah jalur Bojong Soang karena rute Palasari-Dayeuhkolot tergenang air cukup tinggi. Pengendara jalan saling berebut, saling nggak mau kalah. Yang sabar? Hm... nggak kebagian :(
Ruas jalan Dayeuhkolot-Palasari tergenang air tinggi.
(foto: dok. RepublikaOnline)
Arus lalu lintas berpindah ke sini. Padat sekali. Ngerriii...
(foto: dok. @syairendra via @infobdg)
Untuk membunuh kebosanan, aku menyempatkan membaca buku di belakang kemudi. Bisa banget. Dua buku kutamatkan dalam dua kali kesempatan. Majalah bulanan juga bisa khatam dalam sekali jalan. Harus selalu siapkan snack dan bekal minum nih untuk bekal di perjalanan, soalnya sekali jalan bisa makan waktu 3-4 jam!!! Banyak orang saling berebutan jalan
Di suatu hari Rabu, tak kuasa sampai ke sekolah pada waktunya, aku minta rekanku untuk menggantikan. Alhamdulillah, bisa. Dan sampai sekolah, anak-anak ramai berkomentar, "Miss, kebanjiran ya?" Heu... Maaf ya anak-anak, Ms. Diah tak bisa hadir di kelas kalian.
Jadi ingat masa lalu, ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Sekolahku, sebuah sekolah negeri di kampung Dayeuhkolot, terletak nyaris di tepi sungai Citarum. Di setiap musim hujan (baca: musim banjir), kami datang ke sekolah hanya untuk membaca pengumuman bahwa sekolah diliburkan karena banjir. Ya, sekolah kami sudah langganan digenangi 'bajigur' limpahan dari sungai Citarum. Kalau sudah demikian, kami pulang untuk ganti baju, lalu kembali ke sekolah untuk main air. Jadi anak-anak sih senang aja, nggak belajar malah bisa seru-seruan main air bareng temen. 
Keriaan anak saat bermain di halaman sekolah. Libur ekstra akibat banjir.
(foto: dok. inilah.com)
Setelah air surut pun, kami masih belum bisa belajar karena sibuk kerja bakti membersihkan lumpur dan jejak banjir di sekolah. Nggak kebayang deh kalau jadi guru di masa itu. Apa kabar dengan target kurikulum yang mesti dikejar? Beberapa hari libur dadakan begitu kan tidak ada rencananya dalam kalender akademik. Ah... perjuangan guru-guruku di masa itu, sungguh luar biasa. Angkat topi untuk guru-guruku, bu Ida (kelas 1 dan 3), bu Engkom (kelas 2), bu Haryati (kelas 4), dan pak Ero (kelas 5 dan 6)serta bu Euis (pengajar PAI). Semoga barakah dan kasih sayang Allah selalu tercurah untuk Anda semua.

Sabtu, 01 Desember 2012

"Miss, Abis Kondangan Ya?" :p


Aku termasuk guru yang jarang berdandan ke sekolah. Pagi-pagi memang seringkali berdandan lengkap (psst, yang kumaksud dengan dandan lengkap itu ya pelembab dan foundation, bedakkan juga tentunya. Tambah lipgloss dan lipstick senada busana pada hari itu, nah sudah.) Tapi selepas dzuhur, sesudah bedak luntur oleh keringat dan air wudhu, aku jarang touch up. Jadinya wajah tampil natural saja hingga sepulang sekolah di sore harinya. 
Dan hari itu aku terlambat datang ke sekolah. Mau perpanjang SIM yang sudah expired beberapa bulan yang lalu :p. Untuk keperluan ini, tentu mengharuskan aku untuk berfoto. Dan untuk tampil maksimal di foto, aku nambah dandanan sedikitlah... Cuma nambah eye intensity pencil di lingkar luar mata bagian atas, sebagai pengganti eye liner. Tapi tampilan wajahku secara keseluruhan langsung kelihatan beda-lah. 
Hari itu, aku juga sekalian mengurus pajak kendaraan yang memang habis di akhir bulan November lalu. Maka aku datang terlambat sekali ke sekolah. Tengah hari, saat makan siang, aku baru sampai, dan  langsung menuju ruang makan tempat murid-muridku mulai menikmati menu makan siang mereka. Beberapa dari mereka menyempatkan untuk menyapa, dan pertanyaan mereka nyaris seragam, "Miss, baru dari kondangan ya?" Haha... Efek apa sih aku disangka pulang kondangan? Efek baju warna fuschia, atau gara-gara riasan mata yang tak biasa? Hadeuh... sekali-sekali gurunya dandan cantik, boleh kan...? Nggak mesti cantik cuma buat ke kondangan. Diajarin sama yang cantik, bukannya lebih asyik? ;)

Senin, 26 Maret 2012

Yuk, Banggakan Batik Indonesia

Panas kuping nih, ‘diledekin’ sama warga negara tetangga, tentang warisan budaya kita yang (katanya) kita abaikan, Batik Indonesia. Konon, di negaranya, batik diajarkan di sekolah menengah. Apa kabar dengan negara kita? Jujur saja, aku tidak melakukan penelitian khusus tentang hal ini, tapi mari deh kita lihat fakta yang terjadi di negara kita sekarang.
Di tingkat dasar, sungguh sulit mengajarkan keterampilan batik kepada anak-anak. Kebutuhan pengajaran membatik yang berupa kompor beserta lilin panas untuk diaplikasikan ke atas kain dengan menggunakan canting atau kuas menjadi tantangan tersendiri. Karakteristik anak-anak Indonesia yang cenderung (teramat) aktif menjadi kendala tersendiri. Tak mungkin mengawasi belasan bahkan puluhan anak yang masing-masing punya kemauan sendiri untuk tekun mengaplikasikan lilin cair ke atas kain hingga membentuk pola batik artistik. Aku khawatir lilin cair akan bercipratan ke sana-ke mari, mengotori lantai -yang kemudian karena keterbatasan periode belajar yang hanya 2 jam pelajaran, akhirnya akan harus dibersihkan oleh gurunya :p- 
Peralatan membatik. Dok: Narisbatik.blogspot.com
Selain kekhawatiran akan terlukanya anak-anak akibat lilin panas, sistem pewarnaan pun masih jadi kendala. Saat ini sistem pewarnaan batik masih banyak menggunakan bahan kimia, walaupun penggunaan kembali pewarna alam masih terus dipelajari untuk dikembangkan. Besar harapan di waktu mendatang penggunaan pewarna alam yang ramah lingkungan akan makin banyak digunakan.
Di luar sistem pendidikan dan dilema pengajaran materi batik kepada siswa sekolah di tingkat dasar, menengah maupun lanjutan, ternyata industri batik terlihat berkembang dan bergerak dinamis. Makin banyak fashion desainer yang mengolah batik menjadi busana yang bisa dikenakan di berbagai lini, mulai dari busana sehari-hari hingga haute couture. Seiring dengan itu, bisa kita lihat pula bahwa makin banyak orang yang mengenakan busana batik dalam keseharian. Berbagai ragam kain dan pola batik, dengan variasi model dan warna, sungguh luar biasa.
Tapi… (selalu ada tapi-nya), ternyata geliat perkembangan industri batik tidak cukup kencang untuk dapat menambah pundi-pundi pengusaha lokal yang berskala kecil dan menengah. Tidak sedikit batik yang diproduksi di negara Cina, diimpor ke negara kita, lalu laku keras karena selisih harga yang cukup signifikan. Walaupun saya masih nggak ngerti, bagaimana mungkin batik impor dari Cina kok ya bisa lebih murah dari batik produksi dalam negeri. Jika kenyataannya memang demikian, tentu saja banyak anggota masyarakat kita yang memilih produk dengan harga yang lebih murah. Matlah pengusaha lokal bermodal pas-pasan.
Ugh, harusnya kita malu!!! Batik ini warisan budaya kita, Indonesia, bukan Cina. Kenapa mesti memilih produksi negara sono??? Produksi kain batik tidak murah, itu wajar, dan proses itulah yang justru harus kita hargai. Kalau kita sebagai bangsa Indonesia tidak bangga dengan produk batik bangsa sendiri, siapa lagi yang akan menghargai warisan budaya ini? Apakah akan kita biarkan sampai budaya batik ini terancam di-claim oleh negara tetangga lagi? Bercermin deh kita. Apa yang (sudah) kita lakukan untuk melestarikan warisan budaya leluhur ini? Jangan  hanya bisa protes dan marah-marah ketika negara tetangga sudah sibuk cuap-cuap membanggakan karya batiknya. Halah… sudah terlambat ah. 
Kalau begitu, kita mulai ajarkan lagi di sekolah yuk! Sesulit apapun, mestinya bisa kita siasati. Kita ajarkan keterampilannya, sambil kita gugah kesadaran cinta budaya mereka. Budaya batik ada di seantero Nusantara, mulai dari Sumatera hingga sekarang ada pula batik Papua. Ayo ah, kita lestarikan batik Indonesia sebagai warisan budaya leluhur kita. Kita tularkan demam Batik Indonesia. Hiyyaa…!!!
Disertakan pada lomba Blog Entry bertema Batik Indonesia, kerja sama Blogfam dan www.BatikIndonesia.com

Jumat, 27 Januari 2012

Angin Kencang

Beberapa hari ini angin kencang berhembus di seputar Bandung dan Jabar. Mungkin ini salah satu akibat dari perubahan iklim yang memang terasa, terjadi di atmosfir bumi kita ini. Cuaca berubah, cenderung lebih ekstrim. Dan beberapa hari belakangan ini, angin terasa kencang sekali berhembus.
Anak-anak kelas 1 yang relatif berbadan kecil senang sekali bermain-main dengan angin ini. Mereka sengaja menentang angin, membiarkan dirinya diterpa angin kencang yang menyenangkan (hmm??). Tapi orang tua mereka tentu saja melakukan tindakan antisipatif. Di hari ke-3 musim angin ini, banyak orang tua murid yang membekali putra-putri mereka dengan jaket atau sweater. 
Dan begini inilah pemandangan yang nampak di kelasku, pagi tanggai 26 Januari kemarin. Tiga anak yang duduk di barisan tengah, seperti janjian, berjaket/sweater merah ke sekolah. Luccuuuu!!! Sementara beberapa teman sekelas mereka juga mengenakan jaket warna-warni, walaupun masih ada saja anak-anak yang asyik-asyik saja tak berjaket. 

Senin, 09 Januari 2012

'Jackpot' di Hari Pertama Sekolah :p

Hari pertama sekolah di semester 2 ini. Hanya dua anak yang tidak masuk sekolah. Semangat anak-anak maupun guru-guru masih tinggi setelah di-charge saat liburan, walaupun ada juga anak-anak yang tidak berlibur ke mana-mana, hanya di rumah saja. Tapi hari pertama sekolah tentunya membawa excitement tersendiri. 
Separuh hari sudah terlewati ketika seorang anak datang kepadaku, minta izin ke toilet. Tentu saja dia kuizinkan untuk segera pergi ke toilet, mumpung guru yang mestinya mengajar belum datang. Tak berapa lama, dia kembali ke kelas, melapor.
"Miss... sebetulnya tadi mau pup, tapi m**cret." Wew...! Dapat jackpot di hari pertama nih. Mana anak itu nggak ada persiapan baju ganti, pula. Untungnya ada satu anak lain yang bawa. Umm... boleh pinjam? Untungnya boleh. Iiih, baik banget ya?
Kubawalah sepaket baju ganti itu ke toilet anak laki-laki. Iya, benar, sodara-sodara, Anda tidak salah baca. Aku, yang notabene perempuan asli, mesti ikut masuk deh ke toilet anak laki-laki untuk ngurusi satu anak yang kecepirit itu. Dia bisa sih membersihkan diri sendiri, tapi tahapan-tahapannya masih mesti dipandu. Maklum deh, namanya juga masih anak kelas 1. 
Dua-tiga kali, anak laki-laki lain terkaget-kaget ketika mendapati aku ada di dalam toilet mereka. Maaf sodara-sodara... ini hanya untuk keperluan bisnis semata. No intention to do harassment
Galau juga sih, hari pertama sudah dapat jackpot begini. Hehe... ini istilah kami, aku dan partnerku untuk kejadian serupa ini. Anak kecepirit di kelas, itu nyaris jadi kejadian biasa di kelasku maupun kelas sebelah. Semester lalu, dihitung-hitung ada sekitar 6 'kasus' yang terjadi di kelasku, dengan anak yang berbeda-beda. Aku dan partnerku bahkan saling berhitung, menentukan 'undian' siapa giliran berikutnya yang akan menangani anak. 
Dan mengawali semester dua, semoga cukup kali ini saja ya. Besok-lusa, silakan siapkan baju ganti, anak-anak. Simpan di locker kelas saja ya. Mudah-mudahan tak perlu digunakan, biarkan tersimpan rapi di dalam locker untuk nanti dibawa pulang lagi di akhir semester.  

Rabu, 27 April 2011

Gempa Cilacap... Lagi!!!

Rehat antar dua pelajaran. Anak-anak sedang di luar kelas, sibuk main, berlarian di koridor. Lamat-lamat, kurasa ada getaran kecil. Gempakah...? Kupastikan bahwa guncangan yang aku rasa di lantai dua sekolah itu bukan efek resonansi dari getaran kendaraan berat yang biasa lewat di jalanan sebelah. 'Jemuran pakaian', karya anak-anak beberapa waktu yang lalu terlihat bergoyang. Pelan. Membuatku yakin bahwa ini gempa. Deg-degan rasanya. Apa kabarnya anak-anak jika gempa susulan terjadi lagi? Untungnya tidak.
Ketika kutanya beberapa rekan dan murid-murid, banyak di antara mereka yang tidak merasakan keberadaan gempa tadi. Terlalu asyik dengan dunia mereka. Aku yang agak-agak paranoid, membawa serta tas beserta komputer jinjingku ke pertemuan rutin dengan departemen PDIS seperti biasa setiap Selasa.
Salah satu yang siap-siap diagendakan: pelatihan tanggap bencana jika sewaktu-waktu terjadi kejadian serupa di sekolah, dengan anak-anak yang masih berada di area sekolah. Harus segera, kiranya. Yuk, jadwalkan...!

Minggu, 09 Januari 2011

Siap Sekolah Lagi!!!

Hari Senin besok, 10 Januari 2011, aktivitas semester baru akan dimulai lagi. Siap-siap, bersibuk lagi. Ketemu anak-anak kelas 2, murid-muridku yang bikin kangen. Siap-siap dengan proyek baru lagi. Ayo semuanya, kerja keras ya di tahun baru ini, semester baru, semangat baru. 

Rabu, 15 Desember 2010

Banjir Bandung Selatan

Akhir-akhir ini hujan lebat kembali mengguyur Bandung. Aku betul-betul harus waspada dengan kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini. Jika hujan lebat lebih dari dua jam, aku harus bersiap-siap untuk berhadapan dengan jalanan padat yang geraknya sungguh merayap.
Itulah yang terjadi tempo hari. Berangkat seperti biasa, rupanya aku salah berencana. Ruas jalan yang biasa kulalui telah dipadati oleh segala jenis kendaraan, yang semuanya ingin bersegera sampai di tujuan. Banyak dari kendaraan itu yang merupakan limpahan dari ruas jalan lain yang tak bisa dilalui karena tergenang banjir.
Pejalan kaki mengalah untuk pengendara motor
Pengendara motor berlomba untuk melaju, menghabiskan ruas jalan, hingga menyulitkan arus lalu lintas dari arah berlawanan untuk lewat, membuat kemacetan makin parah saja :p Mereka bahkan mengambil hak pejalan kaki dengan melaju di atas tepian jembatan. Pejalan kaki bahkan terpaksa mengalah untuk mereka. Sungguh teganya.
Aku sendiri, akhirnya tak bisa berbuat apa-apa dan hanya pasrah saja. Menghabiskan snack dan bekal minum yang kubawa dari rumah, bahkan menyempatkan untuk menamatkan bacaan majalah yang kubawa. Sungguh-sungguh bisa kulakukan di tengah kemacetan parah seperti itu. Membaca sambil mengemudi kendaraan. Haha... Hal yang tak akan kulakukan saat kendaraan melaju. Banyak-banyak juga memotret sekitar.
Kencan perahu di bawah jembatan
Selain membaca dan makan-minum, aku cukup banyak mengambil foto-foto dari lokasi banjir. Selain Antrian panjang kendaraan yang membuat stress, ada juga satu-dua moment yang unik, seperti yang berikut ini.
Main-main di tengah banjir.
Setelah berjam-jam di perjalanan, pegal mendera setelah kaki lelah bergantian menginjak pedal gas-kopling dan rem, membiarkan tangan sebelah kanan terpanggang sinar matahari, kelaparan dan kepanasan di perjalanan, dan datang ke sekolah jelang tengah hari. Get real??? Maafkan aku ya, murid-muridku. Hm... mungkin aku harus mengungsi? (oh, please...)
Jadi teringat sekolahku dulu, tempat aku melewatkan 6 tahun di sekolah dasar yang berlokasi di tepi sungai Citarum. Setiap musim banjir siap-siap untuk mendapat libur dadakan karena sekolah terendam air. Tapi tentu harus siap-siap juga untuk kerja bakti membersihkan bekas banjir. Ketika masih anak-anak sih, seru-seru saja. Baru terpikir sekarang, bagaimana ya pikiran guru-guru kami pada waktu itu? Tak bisa mengajar, padahal materi pelajaran masih banyak yang perlu diberikan, atau bahkan saatnya anak-anak untuk ujian akhir, seperti saat ini.
Sekolahku dulu, apa kabarmu?
Foto ini kuambil di kesempatan lain, ketika melintas di ruas jalan Dayeuhkolot, jalan yang jadi langganan banjir Bandung Selatan. Jika banjir besar, ruas jalan ini tak bisa dilalui. Maka kendaraan yang biasa melintas di jalan ini akan mencari jalan alternatif yang salah satunya ke jalan Bojong Soang yang biasa kulalui sehari-hari. Macet beratlah jadinya, seperti kejadian tempo hari. :)
Oya, sekolahku terletak di seberang sungai. Atapnya terlihat di foto ini, di seberang mesjid berkubah kotak, dekat menara radio. Apa kabar ya sekolahku itu sekarang? Apakah banjir masih sering menyapanya? Semoga murid-muridnya masih tetap dapat belajar. 

Senin, 20 September 2010

Mulai Sekolah Lagi...!

Hari Senin ini (20 September 2010) akan menjadi hari pertama kembali ke sekolah setelah libur lebaran selama sekitar dua pekan. Guru-guru sih sudah memulai aktivitas di sekolah sejak Kamis/Jumat pekan sebelumnya, dilanjut dengan silaturahmi antarguru. Makan-makan dengan kakaren lebaran yang dibawa setiap guru, dilanjut dengan English workshop bersama Paul dan Katie (dan ini akan jadi last workshop with Paul. Hiks), dan selalu... diakhiri dengan foto bersama. ;)
Berfoto bersama sebagian guru-guru Al Irsyad Satya
Yuk, beraktivitas kembali di pekan-pekan terakhir sebelum pembagian rapor pertama di term 1 ini. Siap-siap... semangat lagi!!!

Sabtu, 04 September 2010

Ramadhan Penuh Makna

Pada 1 September 2010, sekolah kami mulai memulai aktivitas Ramadhan. Sebenarnya, hal itu dilakukan di bulan Ramadhan secara keseluruhan, dengan waktu sekolah yang disesuaikan (dipangkas jadi sedikit lebih pendek), dll, tapi kita melakukan sesuatu yang berbeda dalam 3 hari ini.
Mengambil tempat di masjid yang baru selesai dibangun dan diresmikan, kami memulai kegiatan di pagi hari. Temu seorang Hafidz remaja. Hafidz adalah penghafal quran. Hafidz ini, yang kami diundang, berumur sekitar 15 tahun, dan dia sudah hafal 4 juz dari quran, sementara masih cukup sulit bagi kita (bagiku, khususnya :p) untuk menghafal surat-surat pendek di juz terakhir Quran alias juz amma, yang dianggap paling mudah.Setelah acara dengan Hafidz, kegiatan dilanjutkan dengan bakti sosial. Siswa telah mengumpulkan sumbangan, yang dikoordinir oleh sekolah, dan akan dibagikan kepada masyarakat miskin yang tinggal di sekitar sekolah. Sekolah juga menggelar bazar yang menjual barang layak pakai dengan harga yang sangat rendah, mirip dengan garage sale-lah. Ya, sebagian besar adalah pakaian yang masih dalam kondisi sangat baik, ada pula sepatu, tas, hingga boneka. Ada juga beberapa barang gress, yang betul-betul baru, disumbangkan oleh beberapa orang tua siswa untuk dijual.
Siswa mengantri sesuai kelasnya untuk memberikan sumbangan satu per satu. Tapi ketika berkesempatan berfoto, tentu saja kesempatan bergaya tak terlewatkan ;)
Ketika selesai dilakukan, kami kembali ke kelas untuk beraktivitas sendiri di kelas masing-masing, yang dipimpin oleh guru kelas. Murid-muridku, anak-anak kelas 2 SD, bersenang-senang bermain berbagai jenis game dan menonton film hakikat hadits. Mereka suka (pastinya...), dan kegiatan itu terorganisir dengan baik di dalam kelas, tidak mengganggu kelas lain. ;) Sungguh hari yang menyenangkan. Semoga Allah membalas semua perbuatan baik kita dan merahmati kita dalam setiap langkah yang kita buat untuk semakin mendekati-Nya. Amiin.

Senin, 09 Agustus 2010

Sambut Ramadhan

Selamat Datang Ramadhan... Sebuah lagu religi yang abadi karya cipta Bimbo yang legendaris, akan setia lagi menemani hari-hari syahdu Ramadhan, membawa sejuk dan damai. Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, petunjuk dan bimbingannya, agar seluruh umat Islam kembali ke jalan lurus menuju ridho-Nya, menggapai ampunan-Nya yang seluas langit dan bumi.
Bismillah… kita sambut bulan suci Ramadhan dengan kebersihan hati, keikhlasan diri. Dua hari libur dari sekolah untuk menyambut bulan suci ini, jadi persiapan untuk me-recharge energi sebelum kembali beraktivitas penuh di bulan Ramadhan sambil menjalani shaum. Sebelum libur, kusemangati murid-murid kecilku di kelas 2 untuk tetap menjalankan ibadah puasa. Mereka sigap dan siap, dengan tekat kuat untuk menjalankan puasa penuh sejak sahur hingga berbuka saat adzan maghrib berkumandang. Bismillah... semoga Allah memberi kemudahan dan kekuatan bagi kita semua, agar kita raih berkah-Nya hingga jelang Syawal nanti. Amiin. Insya Allah. Selamat menunaikan ibadah shaum Ramadhan, semua.

Rabu, 14 Juli 2010

Aktivitas Sekolah, Mulai Lagi. Semangat!

Mulai Senin tanggal 12 Juli lalu, aku mulai menjalani kembali hari-hari sebagai guru di sekolah dasar bersistem semi-full day. Anak-anak dijadwalkan pulang sekolah pukul 14.40. Ini berarti mereka menjalani 1 kali waktu shalat di sekolah, plus makan siang tentunya.
Sebagai wali kelas kelas 2 SD, aku harus mendampingi anak-anak selama mereka makan, memastikan mereka makan nasi cukup banyak, lengkap dengan sayur dan lauk. Untuk membujuk mereka, makan waktu, tentunya... Di hari pertama, aku sampai tak sempat makan siang! Capek iya, lapar pula. Nelangsa rasanya :( Besok-lusa, kupastikan aku HARUS ikut makan bersama mereka. Kerja tetap, tapi makan siang tak boleh lupa dong. ;) Gurunya harus sehat juga dong, supaya bisa tetap mendampingi mereka dengan penuh semangat, menjalani hari-hari bersekolah ini. Yuk, semangat!!!

Rabu, 07 Juli 2010

Persiapan FDoS

Pekan ini, guru-guru sudah harus masuk kerja lagi, sementara murid-murid akan serentak masuk pekan depan, tanggal 12 Juli 2010. Kenapa gurunya harus mulai kerja sepekan sebelum murid-muridnya? Persiapan hari pertama sekolah, tentunya. Menyusun sistem (bila ada yang baru), menyiapkan kelas untuk menyambut murid-murid, dan sebagainya, dan sebagainya. Siap? Yuk... siapkan semangat baru, songsong tahun pelajaran baru. Semoga langkah ke depan akan lebih mantap, lebih maju, lebih laju, dan selalu diiringi limpahan barakah dari Allah SWT tentunya. Amiin.
3 hari pertama akan dimulai dengan FDoS, First Days of School, semacam orientasi untuk memulai tahun pelajaran baru. Setelah sekian lama liburan, tentu harus ada penyesuaian kembali dengan irama sekolah. Kelas baru, murid baru, guru baru, yuk, siapkan semangat baru!!!

Selasa, 15 Juni 2010

Kelulusan Siswa-Siswi Kami

Bulan ini, kami meluluskan siswa-siswi sekolah kami di tiga level sekaligus, mulai dari pre-school hingga Secondary. Seperti biasa, prosesi kelulusan diramaikan dengan berbagai tampilan unjuk kebolehan murid-murid. Sebelumnya sudah ada sedikit 'bisikan' dari perwakilan orang tua murid yang menginginkan semua murid dilibatkan dalam tampilan itu (apakah mereka tahu, seberapa sulit 'tugas' itu?) Tapi OK-lah, kami coba fasilitasi ya.
Semua anggota kelas berkesempatan tampil di panggung. Anak-anak kelas 1 membacakan ikrar siswa, sedangkan anak-anak kelas 2 menggetarkan panggung (dalam artian yang sebenarnya) dengan derap kaki mereka menyanyikan lagu tiga bahasa: Hariku, My Day, Yaumi. Gubahanku. Ehm ;)
Anak-anak kelas 3 menabuh rebana sambil bershalawat, sedangkan anak-anak kelas 4 dan 5 berbagi peran. Semua anak perempuan dan sebagian anak laki-lakinya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sedangkan sebagian lainnya bergabung dengan kakak-kakak kelas di Secondary untuk bermain perkusi. Seru. Anak-anak putri Secondary kembali unjuk kebolehan menari saman dengan gerak tambahan. Ini pun tak kalah seru, tentunya.
Ke mana anak-anak kelas 6 dan 9? Mereka tentunya dipajang di deretan muka, sebagai wisudawan yang siap dilepas ke level berikutnya. Terharu-biru pada saat prosesi sungkeman kepada orang tua mereka, bangga dan bahagia ketika mendapat sertifikat kelulusan (sementara STTB belum mereka dapat), dengan segala bayangan di depan mata mereka... Masa depan masih teramat luas membentang di depan kalian, anak-anakku.
Dari 15 orang lulusan sekolah kami (Primary & Secondary), hampir semuanya berencana melanjutkan ke level berikutnya di Al Irsyad juga, sementara sekitar 3 orang di antaranya berencana melanjutkan sekolah ke institusi lain di wilayah Bandung. Seorang anak lainnya ternyata lolos seleksi ke salah satu sekolah berasrama di Malaysia. Selamat berjuang semuanya. Di mana pun kalian menuntut ilmu, semoga kalian upayakan yang terbaik, untuk kalian sendiri, untuk orang tua kalian, untuk bangsa dan agama kalian. Insya Allah. Amiin.

Jumat, 28 Mei 2010

Blog Muridku Lolos ke Final!!!

Kamis pagi, kudengar kabar mendebarkan, mengejutkan, menyenangkan!!! Blog yang dibuat murid-muridku lolos ke babak final lomba mading yang diselenggarakan dalam event festival gedung kayu Karisma ITB tahun ini. Mereka, Aryo, Yassy dan Nurul, murid-muridku di Secondary 3. Ini akan jadi bakti terakhir mereka untuk membela sekolah mereka, SMP Al Irsyad Satya. Setelah ini mereka akan melanjutkan ke SMA, bukan? ;) Aku dan ms. Nova ikut sibuk membantu menyumbang saran dan ide, tapi pengerjaan blog, memilih template, menulis posting dan sebagainya, tentu saja mereka yang berperan. Bukan pekerjaan sulit, kukira. Tahun ini mereka mendapat materi blogging, baik dariku di sesi Art & Culture, juga dari ms. Nova di sesi ICT alias komputer.
Babak final akan berlangsung hari Sabtu ini (29 Mei 2010). Yassy dan Nurul sudah ku-briefing habis-habisan (aku tidak sempat bertemu Aryo). Ide dan pengerjaan karya akan total mereka kerjakan sendiri, tak bisa lagi dibantu selain dengan doa. Bismillah. Selamat berjuang, anak-anakku. Lolosnya kalian ke babak final pun sudah merupakan pencapaian tersendiri. Jadi satu-satunya sekolah swasta Islam yang berlaga di final, aku bangga pada kalian. Fokuslah pada prosesnya, lakukan yang terbaik, dan serahkan hasilnya pada Allah saja. Doa kami bersama kalian. Go, Irsyadian!!!

Sabtu, 22 Mei 2010

Kedatangan SBY ke Kota Kami

Jumat hingga Ahad, 21-23 Mei 2010, presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan untuk hadir dalam kongres Partai Demokrat yang kali ini diselenggarakan di kota Bandung, tepatnya di hotel Mason Pine Kota Baru parahyangan, Kabupaten bandung Barat. Hotel ini terletak nyaris berseberangan dengan sekolah kami, Al Irsyad Satya Islamic School. Karena jarak yang begitu dekat, hal ini mengakibatkan terjadinya beberapa penyesuaian jadwal di sekolah kami.
Hari Jumat, murid-murid diliburkan. Masuk akal, mengingat arus lalu lintas yang akan teramat padat pada hari-hari tersebut (seperti terlihat pada gambar di atas, hanya beberapa meter sebelum tikungan ke lapangan parkir sekolah kami). Pengamanan presiden menuntut sterilisasi area secara menyeluruh. Anak-anak sekolah yang 'berkeliaran' dengan antusiasme dan keingintahuan mereka yang besar mungkin akan membuat kerja paspampres menjadi bertambah berat. Melihat tentara dan polisi berseragam warna-warni, mulai dari hijau, coklat, biru tua, hingga hitam, dengan senjata laras pendek maupun panjang, anak-anak yang punya keingintahuan tinggi itu mungkin akan mendekat, mengagumi, bertanya-tanya, pendeknya... menambah kerepotan deh :p
Jalanan di depan sekolah jadi ramai sekali. Beberapa mobil polisi bahkan parkir tepat di depan gerbang sekolah. Jadi fenomena menarik yang langka. Belum tentu terjadi setahun sekali. Sore-sore terjadi kemacetan yang luar biasa akibat antrian kendaraan yang mengantar-jemput para peserta kongresdari dan ke depan gerbang hotel Mason Pine, selain berbagai kendaraan media yang meliput langsung dari lokasi. Hm... bisa ketemu Tina Talisa dari TV1One nggak ya? ;)

Selasa, 06 April 2010

Term Baru, Semangat Baru!!!

Term 4, perempat semester terakhir di tahun pelajaran 2009-2010, tanpa bisa ditahan lajunya, datang menghampiri, Senin ini. Siapa saja tak lepas dari terjangan waktu. Dan siapa saja akan merugi bila tak mengambil kesempatan terbaik yang dilewati masa ini. Siapa saja harus bekerja lebih keras untuk menutup tahun pelajaran ini, bekerja lebih cerdas lagi, termasuk aku tentunya. Yuk... manfaatkan potensi yang dianugerahkan kepada diri ini untuk berkarya sekemampuan kita. Semangati diri lagi.
Sebelum long week end ini, hari Kamis lalu, kuisi tangki bahan bakar Katana-ku dengan premium di sebuah SPBU. Aku harus menunggu di antrian panjang sebelum tiba giliranku karena ternyata banyak sekali orang yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mengisi penuh tangki kendaraan mereka, terutama kendaraan beroda dua dalam antrian yang mengular. Sabar... Dalam masa menunggu itu membuatku berpikir tentang pekerjaan para petugas SPBU. Kulihat mereka sibuk sekali melayani semua orang. Selesai dengan kendaraan satu, kendaraan lain sudah menunggu, nggak ada berhentinya. Itu sungguh-sungguh kerja keras.
Kadang aku membandingkan dengan pekerjaanku sendiri. Sebagai guru, aku masih punya waktu untuk mengerjakan hal-hal lain di luar kerjaan sekolah, termasuk menulis blog (biasanya aku tulis di rumah, tapi ku-posting di sekolah). Di sela-sela kesibukan mempersiapkan bahan pelajaran, membuat contoh karya untuk ditunjukkan kepada murid, mengajarkannya, merapikan kembali ruang seni setelah dipakai anak-anak berkegiatan (menggunting, mewarnai, memahat dsb), membuat panduan penilaian, plus memeriksa dan menilai hasil karya mereka. Sesekali ikut meeting, sibuk di kepanitiaan atau menyiapkan anak-anak ikut lomba, atau 'hanya' memperhatikan murid-muridku di kelas. Mengisi buku komunikasi setiap hari, melerai yang bertengkar, mengobati luka jika ada yang jatuh. Giliran "istirahat" makan siang, kita "on" terus dong. Memastikan bahwa anak-anak makan dengan benar, kalau perlu sedikit dipaksa untuk mau makan sayur, setidaknya mencoba makan deh, sepotong sayur atau sesendok keciiil aja. Setelah itu dilanjut dengan mengawasi mereka wudhu dan shalat di mushala (walaupun aku... harus kuakui, agak jarang melakukannya gara-gara biasanya aku belum selesai makan. Soalnya aku selalu makan paling akhir, setelah semua anak menghadapi piring dengan menu makan siang mereka. Tapi bagaimanapun, kayaknya aku harus belajar untuk makan lebih cepat!). Kegiatan sore ditutup dengan memandu anak-anak shalat asar bersama, kali ini dilakukan di kelas masing-masing. Biasanya mereka menagih cerita sebelum shalat, yang membuatku harus aktif mencari info dan referensi cerita-cerita berhikmah yang menarik untuk mereka, yang harus kuceritakan dengan cara yang menarik pula. Maaf-maaf... biasanya aku pakai bahasa Indonesia (padahal sekolah kami memiliki kebijakan global, termasuk dalam penggunaan bahasa Internasional di lingkungan sekolah). Maaf, seringkali aku memang membuat permakluman, dengan alasan supaya waktu yang singkat sebelum bubaran sekolah itu termanfaatkan secara efektif, tanpa perlu mengulang dan menterjemahkan, setelah mulutku berbusa-busa bicara dalam bahasa Inggris, eh ujung-ujungnya mereka minta diterjemahkan juga.
Berbicara dalam bahasa Inggris pun perlu upaya keras, kuupayakan semampuku. Walau bagaimanapun, bahasa Inggris bukan bahasa ibu kita, sehingga untuk menggunakannya otakku kadang perlu berpikir dua langkah sebelum bicara. Tapi bagaimanapun, ini harus kuupayakan. Aku kerja keras mencari kata dan kalimat yang tepat untuk kukatakan, dan mereka pun harus bekerja keras untuk memahami dan mengingat apa yang kukatakan. Yuk, kerja keras lagi, dan kerja cerdas, itu yang lebih utama. Kita mulai term 4 ini dengan penuh semangat. Yuk!!!

Origami Balon

Tampak simpel. Aktivitas ekskul kita di hari yang lalu. Pertemuan pertama di tahun ajaran baru setelah libur 2 bulanan. Mengulang aktivitas ...